Saat ini, labeling bahwa mobil dengan mesin diesel itu lamban tak berenergi, sudah tak ada lagi. Pasalnya, mobil-mobil terbaru berbahan bakar diesel sudah dibekali dengan mesin turbo yang mampu berpacu tak kalah dengan mesin berbahan bakar bensin.
Namun, yang menjadi soal ialah mesin terbaru tersebut seolah menuntut bahan bakar yang benar-benar berkualitas, lebih dari sekedar solar biasa. Meski sudah menjadi rumus bahwa semakin mahal BBM akan menjamin kualitasnya, namun tidak semua pemilik mobil benar-benar memperhatikan hal ini.
Hal yang tak luput dari perbandingan ini ialah membandingkan antara solar dengan Pertamina Dex. Manakah yang lebih baik untuk mesin diesel mobil keluaran terbaru? Baik, kita ulas satu per satu di bawah ini ya!
Spesifikasi Biosolar
Terhitung sejak tahun 2019, biosolar hanya dijual dengan harga 5 ribuan saja. Sangat murah, bukan? Bahkan bisa dikatakan, harga biosolar hanya setengah dari harga beli Pertamine Dex. Namun, marilah kita tilik spesifikasi teknis dari BBM jenis biosolar berikut ini.
(Terlampir gambar solar di luar file) * Bisa iinput ke sini sebelum posting
Dari spesifikasi biosolar di atas, kita bisa mengetahui bahwa Biosolar hanya mempunyai angka CN senilai 48 poin saja. Tentu, angka yang tercantum itu terbilang kecil jika disandingkan dengan BBM diesel jenis lainnya.
Selain itu, dalam biosolar kandungan sulfur terlalu tinggi, yakni sebesar 0.25%m/m dengan perhitungan sekitar 2500 ppm. Padahal jika mengacu pada standar Euro 4, besaran sulfur sebaiknya di bawah 50 ppm. Hal mana secara teknis, tentu akan mempengaruhi kinerja mesin saat berpacu di jalanan.
Spesifikasi Pertamina Dex
Pertamina Nex saat ini bisa saja disebut sebagai bahan bakar untuk mesin diesel terbaik yang beredar di Indonesia, dan mudah didapatkan oleh siapa saja. Namun, dari segi harga tentu lebih mahal daripada Solar atau Pertamax sekalipun. Baiklah, coba kita lhat terlebih dahulu spesifikasi teknis dari Pertamina Dex.
(Terlampir gambar pertamina dex di luar file) * Bisa iinput ke sini sebelum posting
Berpijak pada spesifikasi yang bisa didapatkan di website pertamina di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Pertamina Dex mempunyai angka SN senilai 53 Poin. Lebih baik dari Biosolar. Selain itu kadar sulfur yang terkandung dalam Pertamina Dex pun lebih rendah, yakni sekitar 500 ppm saja. Meski belum memenuhi standar dari Euro 4 atau 5, tentu ini lebih baik dari Biosolar. Hal mana, kecepatan akan semakin prima begitu kamu menggunakan Pertamina Dex daripada biosolar.
Kesimpulan Biosolar VS Pertamina Dex
- Dari tabel di atas, kita bisa dapati bahwa Pertamina Dex unggul 5 poin dalam hal Cetane Number (CN). Hal mana ini menjadi salah satu indikasi kualitas RON pada gasoline.
- Meski belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Euro 4 atau Euro 5, setidaknya kadar sulfur pada Pertamina Dex lebih rendah ketimbang biosolar yang kadar sulfurnya mencapai 2500 ppm.
- Anggapan bahwa biosolar lebih kental merupakan anggapan tanpa dasar yang jelas. Buktinya, dari tabel didapati kedua jenis BBM ini memiliki viskositas yang sama baiknya.
- Jika ada yang bilang biosolar itu kotor, itupun termasuk anggapan yang tak berdasar. Bahkan jika kita mengamati residu karbon biosolar hanya 0,1 %m/m.
- ‘Titik nyala’ biosolar bisa dibilang cocok pada remperatur rendah, hal mana itu mengarah pada spesifikasi kompresi yang rendah. Dan sebaliknya, untuk mesin dengan kompresi tinggi, bisa memilih Pertamina Dex sebagai BBM terbaiknya.
Nah itulah review terkait biosolar dan Pertamina Dex, mana yang lebih baik? Semua kembali pada jenis mesin mobil anda dan kebutuhan keuangan anda sendiri.